Analisis fundamental saham adalah salah satu cara yang digunakan oleh investor untuk mempertimbangkan suatu emiten saham layak untuk dibeli atau tidak.
Secara garis besar, cara untuk mengetahui analisis fundamental saham adalah dengan menganalisis kondisi makro ekonomi dan kondisi keuangan dari perusahaan.
Analisis-analisis ini perlu dilakukan oleh tiap investor agar mereka dapat memilih emiten saham perusahaan yang tepat dan sesuai untuk berinvestasi dan dapat meminimalisir segala risiko kerugian yang dapat terjadi di masa depan.
Oleh karena itu sebagai investor, baik yang masih pemula maupun yang berpengalaman harus tahu seputar analisis fundamental saham.
Pengertian Analisis Fundamental Saham
Analisis fundamental saham adalah salah satu metode pengukuran terhadap kondisi suatu perusahaan. Di sini, para investor akan memeriksa keamanan nilai saham suatu perusahaan. Apakah perusahaan yang dituju masuk ke dalam kategori yang baik dan layak untuk dipilih atau tidak.
Pemeriksaannya pun akan dilakukan pada kondisi keuangan dan ekonomi perusahaan yang dituju. Selain kondisi keuangan dan ekonomi perusahaan yang harus diperiksa, terdapat hal-hal lain yang harus diperiksa dalam analisis fundamental, yaitu seperti manajemen efektivitas suatu perusahaan dan persaingan industrinya.
Dengan begitu, para investor akan mengetahui keamanan saham suatu perusahaan dan dapat memperkirakan perkembangannya di masa mendatang.
Analisis fundamental saham ini diketahui telah digunakan oleh salah satu investor ternama asal Amerika, yaitu Warren Buffett. Warren Buffett sendiri masih melakukan analisis fundamental untuk menyaring produk saham yang yang masuk kedalam kategori yang layak untuk dipilih.
Tujuan dari para investor melakukan analisis fundamental saham adalah untuk mendapatkan hasil bahan pertimbangan harga yang akan dibandingkan dengan nilai saham saat ini. Kemudian, para investor dapat mengetahui apakah sebuah saham perusahaan masuk kategori undervalued atau overvalued.
Cara Analisis Fundamental Saham
1. Kondisi Makro dari Perusahaan
Kondisi makro dari perusahaan ini dipengaruhi oleh kebijakan yang dikeluarkan pemerintah suatu negara. Jika pemerintah, contohnya pemerintah Indonesia, mengeluarkan kebijakan terkait suku bunga, maka dapat mempengaruhi kondisi makro perusahaan.
Saat suku bunga naik, mayoritas investor akan memilih menyimpan uangnya di bank daripada saham. Namun, jika suku bunga rendah, investor akan lebih memilih menaruh uangnya di saham agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Selain kebijakan pemerintah, harga saham suatu perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi suatu negara. Jika perekonomian suatu negara melemah, maka aktivitas suatu perusahaan juga akan ikut melemah. Akibatnya, harga saham perusahaan juga ikut terdampak, yaitu mengalami penurunan.
2. Kondisi Sektor dan Industri
Salah satu pemicu tinggi rendahnya harga saham suatu perusahaan adalah datang dari kondisi industri itu sendiri. Misalnya, dengan meroketnya harga minyak dunia di tahun 2007 memicu kenaikan juga pada saham pertambangan.
Hal ini menyebabkan harga saham batu bara dan minyak mengalami kenaikan tajam. Namun, jika harga minyak turun, maka nilai saham pertambangan juga ikut turun.
3. Fundamental Perusahaan
Pada bagian fundamental perusahaan ini sangat berkaitan dengan kondisi internal suatu perusahaan. Di sini investor akan melakukan analisis fundamental laporan keuangan suatu perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan dikelola oleh orang-orang yang ahli dan kompeten pada bidangnya.
Nah untuk kamu yang ingin melihat kondsi market di Q4 2023 ini, kamu bisa ikuti webinar BASA BASI INVESTLY: MARKET OUTLOOK DI TAHUN POLITIK 2024 ini!
Link pendaftaran bisa cek berikut ini!
https://zoom.us/meeting/register/tJIuf-2hrTwjGtzU29GvrMK-VACVsLNwKuYz


No Comment! Be the first one.