Saham nyangkut merupakan salah satu resiko yang mau tidak mau, suka tidak suka dihadapi oleh setiap investor.
Saham nyangkut adalah istilah unik bagi saham yang sedang dalam kondisi rugi cukup besar dan tidak mau dijual.
Kenapa bisa terjadi “Saham Nyangkut?”
Beberapa investor sering mengejar keuntungan dalam waktu singkat dan tidak memedulikan risiko yang dihadapi, termasuk saat saham yang dibeli bergerak di luar ekspektasi.
Padahal investasi saham bukanlah hal yang terlalu instan dan tetap membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Warren Buffet, Lo Kheng Hong adalah beberapa contoh diantaranya.
Saham nyangkut juga bisa terjadi ketika kamu tidak memiliki trading / invest plan yang jelas dan asal-asalan ketika kamu membeli saham dalam porsi besar.
Ketika saham tersebut bergerak turun, maka potensi kerugianmu akan semakin besar pula dan membuatmu ragu untuk menjual saham tersebut.
Selain itu, saat melihat orang-orang meraih profit besar, kamu juga ingin seperti mereka dan meniru caranya.
Tidak ada yang salah dengan hal tersebut, hanya saja kamu perlu ingat prinsip “High Risk, High Return.” Semakin tinggi risiko yang akan muncul, semakin besar pula potensi profit yang akan didapatkan.
Bagaimana Cara Mengatasi Saham yang Nyangkut?
Mengatasi saham yang nyangkut dapat dilakukan dengan kurang lebih 3 cara. Pertama, lalukan cut loss segera.
Kedua, memahami kembali profil risiko investasi kamu sebelum menyusun trading plan
Dan yang ketiga, pelajari analisis teknikal investasi saham yang akan membantumu mengambil keputusan yang lebih matang.
Solusi Saham Nyangkut: Cut Loss
Cut loss adalah situasi dan kondisi yang menyebalkan, tak jarang sebagian investor merasa keberatan untuk melakukannya, hingga akhirnya saham yang dibeli nyangkut dalam waktu yang cukup lama.
Jika saham yang kamu beli bergerak turun dan mencapai batas maksimal kerugian, maka tidak ada salahnya untuk menjual saham tersebut sebelum sahamnya semakin bergerak turun dan kerugiannya semakin membesar.
Kerugian karena cut loss dapat kamu ganti dengan membeli saham-saham yang berpotensi mengalami kenaikan dalam jangka panjang dan kondisi keuangannya bertumbuh setiap tahun, serta memberikan dividen yang menguntungkan kamu.
Pahami Profil Risiko Investasi Kamu
Semakin kamu mengenal dirimu sendiri, maka portofoliomu akan semakin sehat.
Misalkan, kamu merupakan seseorang yang sabar dan berhati-hati dalam menghadapi risiko, maka saham bluechip dengan fundamental baik dan kondisi keuangannya konsisten bertumbuh setiap tahun.
Saat sudah nyaman dengan metode tersebut, kamu tinggal menambah modal untuk mengoptimalkan potensi profit.
Untuk mencari profit tambahan, kamu dapat melakukan trading mingguan dengan sisa dana sebesar 20% dari dana tabungan tadi. Dengan begitu, investasi jangka panjang dan trading mingguan berjalan beriringan.
Pelajari Analisis Teknikal Saham
Jika sebelumnya kita sudah tahu ingin trading atau investasi, maka selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mempelajari analisis teknikal.
Analisis ini mempelajari tentang area yang menahan penurunan dan kenaikan suatu saham, menggunakan indikator untuk menilai kejenuhan turun atau naik, serta mendeteksi pergerakan saham berdasarkan grafik dalam time frame harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.

No Comment! Be the first one.